Sindoupdate.com, Bengkulu Selatan – Kondisi jembatan gantung berlantai terbuat dari papa kayu menghubungkan Desa Durian Seginim dengan lokasi Perkebunan Matai sangat memprihatikan. Warga pun mengeluhkan kondisi tersebut.
Warga sekitar menilai jembatan tersebut sudah mulai rusak sehingga Pemerintah harus segera melakukan tindakan penanganan. Melihat dari kondisi jembatan sendiri, lantai papan jembatan tersebut sudah banyak yang rusak dan terlihat lapuk.
Robi (31) warga Desa Durian Seginim, Kecamatan Seginim, mengatakan, kondisi jembatan yang seperti ini sudah bertahun-tahun lamanya. Bahkan, menurutnya kerusakan jembatan justru semakin parah dan bisa mengancam keselamatan warga yang melaluinya.
“Kondisi rusak ini sudah dari dulu, cuma kita kalau ada yang rusak selama ini diperbaiki secara swadaya,” ungkapnya, Selasa (24/05/2022).
Robi menuturkan, jembatan ini merupakan jalan akses alternatif menuju lokasi Perkebunan warga di Matai. Tidak hanya itu, akses jembatan ini juga digunakan sebagai sarana kendaraan warga mengangkut hasil panen buah kelapa sawit.
“Pernah ada warga yang mengangkut buah dengan menggunakan sepeda motor nyaris jatuh dan terperosok akibat ada salah satu papan yang patah, ini tentu sangat berbahaya,” tuturnya.
Dari kondisi ini, dia berharap bahwa kondisi jembatan yang rusak mendapat perhatian dari pemerintah dan segera menangani permasalahan tersebut.
“Kita tidak muluk-muluk, yang penting ada bantuan untuk penggantian lantai jembata, itu saja” harapnya.
Di sisi lain, Kepala Desa (Kades) Durian Seginim, Mirzan Paruzi mengatakan, pihaknya sudah mengetahui sejak lama terkait kondisi jembatan tersebut. Bahkan, lanjutnya, pemerintah desa bersama warga sering melakukan gotong royong secara swadaya melakukan perbaikan lantai yang mulai lapuk.
“Ya kondisinya memang sudah sangat memprihatikan, kita juga sering gotong royong melakukan perbaikan dan pergantian lantai di titik-titik yang dinilai sudah tidak layak. Namun karena keterbatasan kita belum mampu melakukan perbaikan sepenuhnya,” Terang Kades.
Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah guna menangani hal tersebut. “Kita juga sudah koordinasi dengan pemerintah daerah, begitu juga dengan pihak kecamatan terkait adanya permasalahan ini,” ujarnya. (adv)