BENGKULU SELATAN – Pasca pemberitaan adanya potongan saat penyaluran uang Bantuan Sosial (Bansos) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang disalurkan melalui Agen BRILink. Salah satu agen BRILink angkat bicara.
Bukan tanpa sebab, beredar pemberitaan adanya penarikan biaya dari para agen kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang melakukan penarikan.
Hengki salah satu agen BRILink berdomisili di Desa Sukamaju, Kecamatan Air Nipis mengungkapkan dalam penyaluran BPNT yang pihaknya lakukan beberapa waktu lalu. Tidak ada pemotongan, namun yang ada adalah uang jasa transaksi.
“Tidak ada pemotongan yang kami lakukan dalam penyaluran BPNT. Kami salurkan, sesuai dengan nominal penerima sebesar Rp 400 ribu. Tetapi, yang ada adalah uang jasa karena memakai transaksi ditempat kami selaku agen BRILink, Rp 5 ribu per KPM,” ungkap Hengki kepada awak media, Rabu (15/03/2023).
Hengki menerangkan selaku Agen BRILink yang sebelumnya ditunjuk sebagai agen penyaluran BPNT, dirinya menyalurkan sesuai dengan instruksi yang ada. Dirinya memastikan tidak keluar dari aturan yang didapat dari Kemensos maupun BRI.
“Kami menyalurkan sesuai instruksi, sesuai instruksi penyaluran dilakukan secara tunai, semua sudah kami lakukan. Itu aturan dari kemensos maupun dari BRI secara tertulis. Artinya penyaluran tersebut tidak ada melenceng dari aturan,” tegas Hengki.
Padahal seharusnya yang namanya BPNT itu adalah Bantuan Non Tunai, berupa sembako. Walaupun dalam penerapannya disalurkan tunai, sesuai surat yang dikeluarkan oleh Kemensos, pihak Dinsos, TKSK ataupun BRILink harus mengingatkan dan mengarahkan para KPM agar segera membelanjakan uang tersebut ke warung terdekat.
“Ada surat yang disampaikan kepada kami, ini instruksi dari Bank dicairkan tunai, sama dengan PKH (Program Keluarga Harapan, red),” pungkas Hengki. (945)
