BENGKULU SELATAN – Jagat maya dihebohkan dengan beredarnya foto / tangkapan gambar sebuah percakapan mesra diduga oknum Guru di Bengkulu Selatan (BS) dengan Siswinya melalui platform pesan instan.
Hebohnya foto tersebut sebab, percakapan yang terjadi antara keduanya terlihat begitu mesra, bahkan mestinya percakapan tersebut tidak layak terjadi, melihat konteks keduanya bukanlah pasangan yang sah.
Menyikapi informasi tersebut, saat dikonfirmasi awak media, Kepala Sekolah tempat oknum Guru tersebut bekerja tidak menampik adanya informasi tersebut. Bahkan dirinya mengungkapkan, pihaknya langsung mengambil tindakan tegas kepada oknum guru tersebut.
“Memang benar, kemarin oknum guru tersebut sudah kita panggil dan kami mintai keterangan atas adanya informasi yang beredar tersebut dan oknum guru tersebut mengakui perbuatannya itu,” ungkapnya, Senin (23/10/2023).
Dijelaskan Kepala Sekolah, sebagai bagian pembinaan, oknum guru tersebut sudah diberhentikan dalam jabatannya sebagai Wakil Kesiswaan.
“Selaku Kepala Sekolah, wewenang saya hanya sebatas memberhentikan jabatannya, untuk jabatannya sebagai Wakil Kesiswaan sudah kita berhentikan, ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kalau terkait hukuman atau lain itu bukan wewenang saya,” tegasnya.
Saat ditanya apakah oknum guru tersebut masuk kerja atau tidak, Kepala Sekolah mengungkapkan, bahwa yang bersangkutan sudah izin untuk tidak masuk kerja.
“Hari ini ( Senin, 23/10/2023, red) guru tersebut tidak masuk sekolah, tadi pagi beliau chat saya katanya beliau izin dulu belum bisa masuk sekolah, karena kurang enak badan,” pungkasnya.
Lebih lanjut dijelaskan Kepala Sekolah, selain oknum guru tersebut, untuk siswi lawan percakapan oknum guru tersebut tidak masuk Sekolah.
“Untuk muridnya juga sudah kita izinkan, tidak masuk hari ini. Kalau guru tadi alasannya kurang enak badan maka saya berikan ijin untuk tidak masuk, memang ada baiknya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi kalau nanti sudah lebih dari 3 hari ijin kami dari pihak sekolah tentu saja akan memberikan sanksi terhadap oknum guru tersebut,” pungkasnya. (945)
