Sindoupdate.com, Bengkulu Selatan – Uang Tunai yang dalam bahas serawai lekat dengan istilah “Riyal Mutung” kerap dijadikan solusi sakti dalam menyelesaikan suatu masalah. Baik itu masalah pribadi ataupun masalah yang terorganisir dalam sebuah instansi seperti Dinas ataupun Desa.
Misalnya saja, sebuah pemberitaan yang diterbitkan oleh sebuah media akan kejanggalan suatu proyek dan penggunaan dana desa harus menjadi imbas dari kekuatan riyal mutung. Pihak yang tidak berkenan akan pemberitaan tersebut serta merta langsung berusaha bagaimana agar berita tersebut tidak sampai viral (tersebar luas, red) bahkan sebisanya di takedown (dihapus, red) dari jagat maya.
Oni Lupti Ketua DPD “TOPAN RI” Provinsi Bengkulu saat dikonfirmasi sindoupdate.com menyayangkan fenomena ini. Menurutnya sebuah media khususnya seorang jurnalis atau awak media harusnya punya pendirian dan ketegasan dalam suatu pemberitaan. Lebih lagi berita yang sudah jelas fakta dan sumbernya jangan mau dengan mudahnya dihapus atau dihilangkan hanya dengan iming-iming uang.
“Awak media harus tegas, jangan mau tergoda oleh iming-iming uang atau riyal mutung lantas langsung menghapus beritanya. Sebab inilah salah tugas media, selaku kontrol sosial di masyarakat dengan menerbitkan pemberitaan yang sesuai fakta, akurat dan berimbang jangan mau digoda pihak terduga bermasalah dalam berita agar menghapus pemberitaan,” Tegas Oni.
Ditanya terkait adanya bukti chatingan salah satu Kepala Desa di WhatsApp kepada awak media yang berusaha melakukan lobi-lobian dan pendekatan dalam upaya menghapus sebuah pemberitaan Oni menyatakan siap membantu mengawal awak media dan membantu melaporkan oknum tersebut kepada pihak yang berwajib.
“Jangan pernah takut, apalagi itu berita fakta, akurat dan berimbang dan pemberitaan desa. Saya pribadi dan dengan organisasi saya siap mengawal dan membantu melaporkan kepada Aparat Penegak Hukum lebih lagi dengan upaya mereka tersebut berarti aroma kejanggalan Proyek yang mereka laksanakan semakin semerbak,” Pungkas Oni. (thor)
